Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Republik Indonesia
|
||
Motto: Bhinneka Tunggal
Ika
(Jawa Kuna: "Berbeda-beda, namun tetap satu") Ideologi nasional: Pancasila |
||
-
|
||
-
|
||
-
|
||
-
|
||
-
|
20
Maret 1602
|
|
-
|
1
Januari 1800
|
|
-
|
9
Maret 1942
|
|
-
|
17
Agustus 1945
|
|
-
|
27
Desember 1949
|
|
-
|
RIS
dibubarkan
|
17
Agustus 1950
|
-
|
12
Maret 1967
|
|
-
|
21
Mei 1998
|
|
-
|
Total
|
1.904.569 km2 (15)
|
-
|
4,85
|
|
-
|
Perkiraan 2015
|
|
-
|
237.556.363[2]
|
|
-
|
124,66/km2 (84)
|
|
Perkiraan 2015
|
||
-
|
Total
|
|
-
|
||
Perkiraan 2015
|
||
-
|
Total
|
|
-
|
||
Gini (2010)
|
35,6
(sedang)[4]
|
|
IPM (2013)
|
0,684 (menengah) (108)
|
|
kiri
|
||
|
Republik Indonesia, disingkat RI atau Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
13.466 pulau,[5] nama alternatif yang biasa dipakai
adalah Nusantara.Dengan populasi
lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010 indonesia adalah negara berpenduduk
terbesar keempat di dunia dan negara yang berpendudukMuslim terbesar di dunia, dengan lebih dari
207 juta jiwa.[8] Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah dan Presiden yang dipilih secara langsung.
Ibu kota negara ialah Jakarta.
Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman
dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya.
Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad
ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan
India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti
para pedagang yang membawa agama Islam,
serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli
perdagangan rempah-rempahMaluku semasa era penjelajahan samudra.
Setelah berada di bawah penjajahan Belanda,
Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan
kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat
berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi,
separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri
atas bangsa asli pribumi yakni Mongoloid Selatan/Austronesia dan Melanesia di mana bangsa Austronesia yang
terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat. Secara
lebih spesifik, suku bangsa Jawa adalah suku bangsa terbesar dengan
populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk Indonesia.Semboyan nasional
Indonesia,"Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda namun tetap
satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki
populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang
mendukung tingkat keanekaragaman
hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang pernah
keluar dari PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965,
dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai
anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada
tanggal 28 September 1950.
Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dariASEAN,
KAA, APEC, OKI, G-20 dan akan menjadi anggota dari OECD.
Daftar isi
·
2Sejarah
·
8Ekonomi
o
11.6Boga
Etimologi
Kata "Indonesia" berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Indos yang berarti "Hindia" dan nesos yang berarti "pulau".[10] Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang
berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum
Indonesia menjadi negara berdaulat.[11] Pada tahun 1850, George Windsor Earl,
seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya
mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia
atau Kepulauan Melayu".[12]Murid dari Earl, James Richardson
Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India.[13] Namun, penulisan akademik Belanda di
media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu(Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde(istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap
kolonialisme Belanda). Sejak tahun 1900,
nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia
menggunakannya untuk ekspresi politik. Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui bukuIndonesien
oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang
menggunakannya ialahSuwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia
mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau pada tahun 1913. Sejarah
Sejarah awal
Peninggalan fosil-fosil Homo erectus, yang oleh antropolog juga dijuluki "Manusia Jawa", menimbulkan dugaan bahwa
kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada antara dua juta sampai 500.000
tahun yang lalu.Bangsa Austronesia, yang
membentuk mayoritas penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan. Mereka tiba di sekitar 2000 SM,
dan menyebabkan bangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana
terdesak ke wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauanKondisi tempat yang
ideal bagi pertanian, dan penguasaan atas cara bercocok
tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SMmenyebabkan banyak
perkampungan, kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan baik
pada abad pertama masehi. Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur
perdagangan laut internasional dan antar pulau, telah menjadi jalur pelayaran
antara India dan Tiongkok selama beberapa abad Sejarah Indonesia selanjutnya mengalami
banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan tersebut.
Sejak abad ke-1 kapal dagang Indonesia
telah berlayar jauh, bahkan sampai ke Afrika. Sebuah bagian dari relief kapal di
candiBorobudur, k. 800 M.
Di bawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, beberapa kerajaan terbentuk di pulau Kalimantan, Sumatera, dan Jawa sejak abad ke-4 hingga abad ke-14. Kutai, merupakan kerajaan tertua di Nusantara
yang berdiri pada abad ke-4 di hulu sungai Mahakam,Kalimantan Timur. Di wilayah barat pulau Jawa,
pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M berdiri kerajaan Tarumanegara. Pemerintahan Tarumanagara
dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda dari tahun 669 M sampai 1579 M. Pada
abad ke-7 muncul kerajaan Malayu yang berpusat di Jambi, Sumatera. Sriwijaya mengalahkan Malayu dan muncul sebagai
kerajaan maritim yang paling perkasa di Nusantara. Wilayah kekuasaannya
meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu, sekaligus mengontrol perdagangan
di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Tiongkok Selatan.[19] Di bawah pengaruh Sriwijaya, antara
abad ke-8 dan ke-10 wangsa Syailendradan Sanjaya berhasil mengembangkan
kerajaan-kerajaan berbasis agrikultur di Jawa,
dengan peninggalan bersejarahnya seperti candi Borobudur dan candi Prambanan. Di akhir abad ke-13, Majapahit berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di
bawah pimpinan mahapatih Gajah Mada, kekuasaannya meluas sampai hampir
meliputi wilayah Indonesia kini; dan sering disebut "Zaman Keemasan"
dalam sejarah Indonesia.
Kedatangan pedagang-pedagang Arab dan Persia melalui Gujarat, India, kemudian
membawa agama Islam. Selain itu pelaut-pelautTiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang beragama Islam, juga
pernah menyinggahi wilayah ini pada awal abad ke-15.[21] Para pedagang-pedagang ini juga
menyebarkan agama Islam di beberapa wilayah Nusantara. Samudera Pasai yang berdiri pada tahun 1267, merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Kolonialisme
Indonesia juga merupakan negara yang dijajah oleh banyak
negara Eropa dan juga Asia,
karena sejak zaman dahulu Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil
alamnya yang berlimpah, hingga membuat negara-negara Eropa tergiur untuk menjajah dan bermaksud
menguasai sumber daya alam untuk pemasukan bagi negaranya, Negara-negara yang
pernah menjajah Indonesia antara lain:
·
Perancis (1795-1811). Perancis menaklukan Republik Belanda pada 1795 dalam Perang Revolusi
Perancis, dan Perancis mendirikan Republik Batavia (1795-1806) dan Kerajaan Hollandia (1806-1810) yang berstatus sebagai
negara bawahan Perancis. Dengan demikian, secara tidak langsung Perancis adalah
penguasa tertinggi Hindia-Belanda. Pada 1810 Kerajaan Hollandia dileburkan
dalam Kekaisaran Pertama
Perancis, sehingga wilayah Hindia-Belanda menjadi jajahan Perancis
secara langsung. Meskipun demikian pemerintahan dan pertahanan tetap dipegang
oleh warga Belanda (termasuk Herman Willem
Daendels yang berkuasa 1908-1811 dan dikenal pro-Perancis)
Kekuasaan Perancis berakhir pada tahun 1811 ketika Britania mengalahkan kekuatan Belanda-Perancis di pulau
Jawa.
·
Britania Raya pada tahun 1811,
sejak ditandatanganinya Kapitulasi
Tungtang yang salah satunya berisi penyerahan Pulau Jawa dari Belanda kepada Britania, Pada tahun1814 dilakukanlah Konvensi London yang isinya pemerintah Belanda berkuasa kembali atas wilayah jajahan
Britania di Indonesia. Lalu baru pada tahun 1816,
pemerintahan Britania di Indonesia secara resmi berakhir.
·
Jepang pada tahun 1942 dan berakhir pada tahun 1945,
oleh karena kekalahan Jepang kepada pasukan Sekutu.
Ketika orang-orang Eropa datang pada awal abad ke-16, mereka menemukan beberapa kerajaan
yang dengan mudah dapat mereka kuasai demi mendominasi perdagangan
rempah-rempah. Portugis pertama kali mendarat di dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Sunda Kelapa, tapi dapat
diusir dan bergerak ke arah timur dan menguasaiMaluku. Pada abad ke-17, Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara
negara-negara Eropa lainnya, mengalahkan Britania Raya dan Portugal (kecuali untuk koloni mereka,Timor Portugis). Pada masa itulah agama Kristen masuk ke Indonesia sebagai salah satu
misi imperialisme lama yang dikenal sebagai 3G, yaitu Gold, Glory, and Gospel.[22]Belanda menguasai Indonesia sebagai
koloni hingga Perang Dunia II, awalnya
melalui VOC, dan kemudian langsung oleh pemerintah
Belanda sejak awal abad ke-19.
Johannes van den
Bosch, pencetusCultuurstelsel.
Di bawah sistem Cultuurstelsel (Sistem Penanaman) pada abad
ke-19, perkebunan besar dan penanaman paksa dilaksanakan di Jawa, akhirnya
menghasilkan keuntungan bagi Belanda yang tidak dapat dihasilkan VOC. Pada masa
pemerintahan kolonial yang lebih bebas setelah 1870,
sistem ini dihapus. Setelah 1901 pihak Belanda memperkenalkan Kebijakan Beretika,[23] yang termasuk reformasi politik yang
terbatas dan investasi yang lebih besar di Hindia Belanda.
Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh Jerman, Jepang menguasai Indonesia. Setelah
mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa para pejuang
Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia mengerahkan
prajurit bila diperlukan. Soekarno, Mohammad
Hatta, KH. Mas Mansur,
dan Ki Hajar Dewantara diberikan penghargaan oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943.
Indonesia merdeka
Soekarno, presiden pertama Indonesia.
Pada Maret 1945 Jepang membentuk sebuah komite untuk
kemerdekaan Indonesia. Setelah perang Pasifik berakhir pada tahun 1945, di bawah
tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus1945 yang pada saat itu sedang bulan Ramadhan. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri
bangsa yakni Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir masing-masing menjabat sebagai
presiden, wakil presiden, dan perdana menteri. Dalam usaha untuk menguasai
kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
17 Agustus 1945.
Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan
ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (Politionele
Actie), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai Agresi Militer.[24] Belanda akhirnya menerima hak Indonesia
untuk merdeka pada 27 Desember 1949 sebagai negara federal yang disebut Republik Indonesia
Serikat setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan
internasional, terutama Amerika Serikat. Mosi
Integral Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950,
menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan
Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad
Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno
mulai mengikuti sekaligus merintis gerakan non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih
dekat dengan blok sosialis, misalnya Republik Rakyat
Tiongkok dan Yugoslavia. Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya
konfrontasi militer terhadap negara tetangga, Malaysia ("Konfrontasi"),[25] dan ketidakpuasan terhadap kesulitan
ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya pada tahun 1965 meletus kejadian G30S yang menyebabkan kematian 6 orang jenderaldan sejumlah perwira menengah lainnya. Muncul kekuatan baru
yang menyebut dirinya Orde Baru yang segera menuduh Partai Komunis
Indonesia sebagai otak di belakang kejadian ini dan bermaksud
menggulingkan pemerintahan yang sah serta mengganti ideologi nasional menjadi
berdasarkan paham sosialis-komunis. Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan
untuk menggantikan pemerintahan lama di bawah Presiden Soekarno.
Jenderal Soeharto menjadi Pejabat Presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk mengamankan negara
dari ancamankomunisme. Sementara itu kondisi fisik Soekarno
sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga
Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak
lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke
tanah air, dan akhirnya dicabut kewarganegaraannya. Tiga puluh dua tahun masa
kekuasaan Soeharto dinamakan Orde Baru, sementara masa pemerintahan Soekarno
disebut Orde Lama.
Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal dan berhasil mendatangkan investasi luar negeri yang besar untuk masuk ke
Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata.
Pada awal rezim Orde Baru kebijakan ekomomi Indonesia
disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas
California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley".[26]Namun, Soeharto menambah kekayaannya
dan keluarganya melalui praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa
turun dari jabatannya setelah aksi demonstrasi besar-besaran dan kondisi ekonomi
negara yang memburuk pada tahun 1998.
Masa Peralihan Orde Reformasi atau Era Reformasi berlangsung dari tahun 1998 hingga
2001, ketika terdapat tiga masa presiden:Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati
Sukarnoputri. Pada tahun 2004,
diselenggarakan PemilihanUmum satu hari
terbesar di dunia[27] yang dimenangkan oleh Susilo Bambang
Yudhoyono, sebagai presiden terpilih secara langsung oleh rakyat,
yang menjabat selama dua periode (2004-2009 dan 2009-2014).
Saat ini, posisi presiden Indonesia dijabat oleh Joko Widodo.
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi,
politik dan pertikaian bernuansa agama di dalam negeri, dan
beberapa daerah berusaha untuk melepaskan diri dari naungan NKRI, terutama Papua. Timor Timur secara resmi memisahkan diri pada tahun1999 setelah 24 tahun bersatu dengan
Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi PBB menjadi negara Timor Leste.
Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias dilanda dua gempa bumi besar yang totalnya menewaskan ratusan
ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi Samudra
Hindia 2004 dan Gempa bumi Sumatra
Maret 2005.) Kejadian ini disusul oleh gempa bumi di
Yogyakarta dan tsunami yang menghantam Pantai Pangandaran dan sekitarnya, serta banjir lumpur di Sidoarjo pada 2006 yang tidak kunjung
terpecahkan.
Politik dan pemerintahan
Gedung MPR-DPR
Istana Negara, bagian dari Istana Kepresidenan
Jakarta.
Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang demokratis. Seperti juga di negara-negara
demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh
sebuah lembaga bernama Majelis
Permusyawaratan Rakyat(MPR).
MPR pernah menjadi lembaga tertinggi
negara unikameral, namun setelah amandemen ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi,
dan komposisi keanggotaannya juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945,
yaitu sejak 2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang terdiri dari 560 anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) yang merupakan wakil rakyat melalui Partai Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) yang merupakan wakil provinsi dari jalur independen.[28]Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik untuk masa jabatan lima
tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri.
MPR saat ini diketuai oleh Zulkifli Hasan. DPR saat ini diketuai oleh Setya Novanto, sedangkan DPD saat ini diketuai
oleh Irman Gusman.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri bertanggung jawab
kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen.
Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Joko Widodo yang diusung oleh Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya
untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga
legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis umumnya diisi oleh
menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap ahli
dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya
amandemen UUD 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi,
termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.
Hubungan luar negeri dan militer
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Hubungan luar negeri
Indonesia dan Tentara Nasional
Indonesia
Mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono dengan Barack Obama, Presiden Amerika Serikat, dalam sebuah acara penyambutan
tamu negara diIstana Merdeka, Jakarta, 9
Nopember 2010. Obama terkenal di Indonesia, karena menghabiskan masa kecilnya
di Jakarta. Berlawanan dengan Sukarno yang
anti-Imperialisme, antipati terhadap kekuatan barat, dan bersitegang dengan
Malaysia, hubungan luar negeri sejak "Orde baru"-nya Suharto
didasarkan pada ekonomi dan kerjasama politik dengan negara-negara baratIndonesia
menjaga hubungan baik dengan tetangga-tetangganya di Asia, dan Indonesia adalah
pendiri ASEAN dan East Asia Summit.
Indonesia menjalin hubungan kembali dengan Republik Rakyat
Tiongkok pada tahun 1990, padahal sebelumnya melakukan pembekuan
hubungan sehubungan dengan gejolak anti-komunis di awal kepemerintahan Suharto.
Indonesia menjadi anggota Perserikatan
Bangsa-bangsasejak tahun 1950,] dan pendiri Gerakan Non Blok dan Organisasi Kelompok Islam yang
sekarang telah menjadi Organisasi Kerjasama Islam. Indonesia telah
menandatangani perjanjian ASEAN Free Trade
Area, Cairns Group,
dan World Trade
Organization, dan pernah menjadi anggotaOPEC,
meskipun Indonesia menarik diri pada tahun 2008 sehubungan Indonesia bukan lagi
pengekspor minyak mentah bersih. Indonesia telah menerima bantuan kemanusiaan
dan pembangunan sejak tahun 1966, terutama dari Amerika Serikat, negara-negara
Eropa Barat, Australia dan Jepang.
Pemerintah Indonesia telah bekerjasama dengan dunia
international sehubungan dengan pengeboman yang dilakukan oleh militan Islam dan Al-Qaeda.] Pemboman besar menimbulkan korban 202
orang tewas (termasuk 164 turis mancanegara) di Kuta, Bali pada tahun 2012.[]Serangan tersebut dan peringatan
perjalanan (travel warnings) yang dikeluarkan oleh negara-negara lain,
menimbulkan dampak yang berat bagi industri jasa perjalanan/turis dan juga
prospek investasi asing.[] Tetapi beruntung ekonomi Indonesia
secara keseluruhan tidak terlalu dipengaruhi oleh hal-hal tersebut di atas,
karena Indonesia adalah negara yang ekonomi domestiknya cukup kuat dan dominan.
Tentara Nasional
Indonesia terdiri dari TNI–AD, TNI-AL (termasuk Marinir) dan
TNI-AU.[35] Berkekuatan 400.000 prajurit aktif,
memiliki anggaran 4% dari GDP pada tahun 2006, tetapi terdapat kontroversi
bahwa ada sumber-sumber dana dari kepentingan-kepentingan komersial dan
yayasan-yayasan yang dilindungi oleh militer.[36] Satu hal baik dari reformasi sejalan
dengan mundurnya Suharto adalah mundurnya TNI dari parlemen setelah bubarnya
Dwi Fungsi ABRI, walaupun pengaruh militer dalam bernegara masih tetap kuat.[37] Gerakan separatis di sebagian daerah
Aceh dan Papua telah menimbulkan konflik bersenjata, dan terjadi pelanggaran
HAM serta kebrutalan yang dilakukan oleh keduabelah pihak.[38][39] Setelah 30 tahun perseteruan sporadis
antaraGerakan Aceh Merdeka dan militer Indonesia, maka persetujuan
gencatan senjata terjadi pada tahun 2005.] Di Papua, telah terjadi kemajuan yang
mencolok, walaupun masih terjadi kekurangan-kekurangan, dengan diterapkannya
otonomi, dengan akibat berkurangannya pelanggaran HAM.[]
Pembagian administratif
Indonesia saat ini secara de facto terdiri dari 34 provinsi, lima di antaranya memiliki status
yang berbeda (Aceh, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Papua Barat, Papua,
dan DKI Jakarta). Provinsi
dibagi menjadi 416 kabupaten dan 98 kota atau 7024 daerah setingkat kecamatan[] atau 81626 daerah setingkat desa.[43][44] terdapat berbagai istilah lokal untuk
suatu daerah di indonesia misal: kelurahan, desa, gampong, kampung, nagari, pekon,
atau istilah lain yang diakomodasi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Tiap
provinsi memiliki DPRD Provinsi dan gubernur; sementara kabupaten memiliki DPRD
Kabupaten dan bupati; kemudian kotamemiliki DPRD Kota dan wali kota; semuanya dipilih langsung oleh
rakyat melalui Pemilu dan Pilkada. Bagaimanapun di Jakarta tidak terdapat
DPR Kabupaten atau Kota, karena Kabupaten Administrasi dan Kota Administrasi di
Jakarta bukanlah daerah otonom.
Provinsi Aceh, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Provinsi Papua Barat, dan Papua memiliki hak istimewa legislatur yang
lebih besar dan tingkat otonomi yang lebih tinggi dibandingkan provinsi
lainnya. Contohnya, Aceh berhak membentuk sistem legal sendiri; pada tahun 2003,
Aceh mulai menetapkan hukum Syariah.[] Yogyakarta mendapatkan status Daerah
Istimewa sebagai pengakuan terhadap peran penting Yogyakarta dalam mendukung
Indonesia selama Revolusi.[46] Provinsi Papua, sebelumnya disebut Irian Jaya,
mendapat status otonomi khusus tahun 2001.[47] DKI Jakarta, adalah daerah khusus ibukota
negara. Timor Portugis digabungkan ke dalam wilayah Indonesia
dan menjadi provinsi Timor Timur pada 1976–1999, yang kemudian
memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara Timor Leste.[48]
Provinsi di Indonesia dan ibukotanya
Geografi
Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara[] yang memiliki 13.487 pulau besar dan
kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni], yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis.
Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di
antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah
1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat
penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia bermukim.
Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesidengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas
wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut,[] searah penjuru mata angin, yaitu:
Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km[50], Singapura, Filipina, dan Laut Tiongkok
Selatan
|
|
Sumber daya alam
Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas,
dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari
tanahpertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan
lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km[52]
Pendidikan
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, yaitu berdasarkan UUD 1945 pasal 31 ayat 4 dan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, bahwa pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah mesti
mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD di luar gaji pendidik dan biaya
kedinasan. Namun pada tahun 2007 alokasi yang disediakan tersebut baru
sekitar 17.2 %, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand dan Filipina yang telah mengalokasikan anggaran
untuk pendidikan lebih dari 28 %[53].
Ekonomi
Peta yang menunjukkan Produk Domestik
Regional Bruto per kapita provinsi-provinsi Indonesia pada tahun 2008 atas
harga berlaku. PDRB per kapita provinsiKalimantan Timur mencapai Rp.100 juta manakala PDRB per
kapita Maluku,Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur kurang dari Rp.5 juta.
Lebih dari Rp.100 juta
Rp.50 juta ++ - Rp.100 juta
Rp.40 juta ++ - Rp.50 juta
Rp.30 juta ++ - Rp.40 juta
|
Rp.20 juta ++ - Rp.30 juta
Rp.10 juta ++ - Rp.20 juta
Rp.5 juta ++ - Rp.10 juta
Kurang dari Rp.5 juta
|
Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan
diluncurkannya Oeang Repoeblik
Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik
Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadiRupiah.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak
seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan
nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur
tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat
banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya
ketidakstabilan pada ekonomi negara.[]
Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin
ekonomi yang bertujuan menekan inflasi, menstabilkan mata uang, penjadwalan
ulang hutang luar negeri, dan
berusaha menarik bantuan dan investasi asing.] Pada era tahun 1970-an hargaminyak bumi yang meningkat menyebabkan melonjaknya
nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi
sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.[54]Reformasi ekonomi lebih lanjut
menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan
dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,[] selanjutnya mengalirkan investasi asing
ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara
tahun 1989 sampai 1997[55] Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran
pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu,[56] yang disertai pula berakhirnya masa
Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil.
Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan
diperkirakan akan terus berlanjut.[57] Namun, dampak pertumbuhan itu belum
cukup besar dalam memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.[58][59] Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8%
masyarakat hidup di bawahgaris kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat
yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.[60]
Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa,
termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas.
Indonesia pengekspor gas alam terbesar kelima[61] di dunia, meski akhir-akhir ini ia
telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama
termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dankaret.[62] Sektor jasa adalah penyumbang terbesar PDB, yang
mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanianmenyumbang 14,0%.[63] Meskipun demikian, sektor pertanian
mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3%
dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya
sektor industri sebesar 18,8%.[64]
Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya
yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.
Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia
masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar
disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan.
Lembaga Transparency
International menempatkan Indonesia sebagai peringkat
ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi
Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.[65]
Peringkat internasional
Organisasi
|
Nama Survey
|
Peringkat
|
110
dari 157[66]
|
||
71
dari 111[67]
|
||
103
dari 168[68]
|
||
143
dari 179[69]
|
||
108
dari 177[70]
|
||
51
dari 122[71]
|
Demografi
Kepadatan penduduk Indonesia menurut
Sensus 2010
Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki populasi
sekitar 206 juta,[72] dan diperkirakan pada tahun 2006
berpenduduk 222 juta.[73] 130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau Jawa yang merupakan pulau berpenduduk
terbanyak sekaligus pulau di mana ibukota Jakarta berada.[74] Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia
adalah Bangsa Austronesia, dan
terdapat juga kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia bagian Timur.
Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok
suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnyaJawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.
Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya
minoritas di antaranya adalah etnis Tionghoa, India,
dan Arab. Mereka sudah lama
datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi
bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis
Tionghoa.[75] Angka ini berbeda-beda karena hanya
pada tahun 1930 dan 2000 pemerintah melakukan sensus dengan
menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam suku bangsa dan
keturunannya.
Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar
85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk
muslim terbanyak di dunia.[62]Sisanya beragama Protestan (8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%), dan lain-lain (0,3%). Selain
agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga secara resmi mengakui Konghucu.[76]
Mayoritas penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu dan bahasa sehari-hari, namun bahasa resmi negara, yaitu Bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh
sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk
Indonesia.
·
l
·
b
·
s
|
||||||||
|
Kota
|
Provinsi
|
Populasi
|
|
|
Kota
|
Provinsi
|
Populasi
|
1
|
9.607.787
|
7
|
1.338.663
|
|||||
2
|
2.765.487
|
8
|
944.285
|
|||||
3
|
2.394.873
|
9
|
897.767
|
|||||
4
|
2.097.610
|
10
|
881.801
|
|||||
5
|
1.555.984
|
11
|
833.562
|
|||||
6
|
1.455.284
|
12
|
820.243
|
|||||
Kebudayaan
Pertunjukan
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis
memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh
kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawadan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan
mitologi Hindu, seperti Wayang Kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang
kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang
berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat
ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh.
Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah
seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam
acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.
Busana
Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh
dunia adalah kerajinan Batik. Beberapa daerah yang terkenal akan
industri Batik meliputi Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Pandeglang, Garut,Tasikmalaya dan juga Pekalongan. Kerajinan
Batik ini pun diklaim oleh negara lain dengan industri Batiknya.[77] Busana asli Indonesia dari Sabang sampai Merauke lainnya dapat dikenali dari
ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara lain baju Kurung dengan Songketnya dari Sumatera Barat (Minangkabau), kain Ulos dari Sumatera Utara(Batak),
busana Kebaya, busana khas Dayak di Kalimantan, baju Bodo dari Sulawesi Selatan, busana Koteka dari Papua dan sebagainya.
Arsitektur
Arsitektur Indonesia mencerminkan keanekaragaman budaya, sejarah, dan geografi yang membentuk Indonesia seutuhnya.
Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan saudagar membawa
perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik bangunan.
Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah dari India.
Tetapi, Tiongkok, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi cukup
dominan.
Ciri khas arsitektur Indonesia kuno masih dapat dilihat
melalui rumah-rumah adat dan/atau istana-istana kerajaan dari tiap-tiap
provinsi. Taman Mini Indonesia
Indah, salah satu objek wisata di Jakarta yang menjadi miniatur
Indonesia, menampilkan keanekaragaman arsitektur Indonesia itu. Beberapa
bangunan khas Indonesia misalnya Rumah Gadang,Monumen Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi
Bandung.
Olahraga
Olahraga yang paling populer di Indonesia adalah sepak bola dan bulu tangkis. Liga Super Indonesia adalah liga klub sepak bola utama di
Indonesia. Olahraga tradisional Indonesia termasuk sepak takraw dan karapan sapi. Di wilayah dengan sejarah perang
antar suku, kontes pertarungan diadakan, seperti caci di Flores, dan pasola di Sumba. Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang
berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan
pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional
Indonesia berupa Gamelan dan seni musik tradisional lainnya
sesuai dengan daerah asalnya. Olahraga di Indonesia biasanya berorientasi pada
pria dan olahraga spektator sering berhubungan dengan judi yang ilegal di
Indonesia.[78]
Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi atlet-atlet
Indonesia tidak terlalu mengesankan. Di Olimpiade, prestasi terbaik Indonesia diraih
pada saatOlimpiade 1992, di mana
Indonesia menduduki peringkat 24 dengan meraih 2 emas 2 perak dan 1 perunggu, kelima medali tersebut diraih melalui
cabang bulu tangkis.
Pada era 1960 hingga 2000, Indonesia merajai bulu tangkis. Atlet-atlet putra Indonesia
seperti Rudi Hartono, Liem Swie King,Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, dan Rexy Mainaky merajai kejuaraan-kejuaraan dunia. Rudi Hartono yang dianggap sebagai maestro bulu tangkis dunia, menjadi juara All England terbanyak sepanjang sejarah
perbulutangkisan Indonesia. Ia meraih 8 gelar juara, dengan 7 gelar diraihnya
secara berturut-turut. Selain bulu tangkis, atlet-atlet tinju Indonesia juga
mampu meraih gelar juara dunia, seperti Elyas Pical, Nico Thomas[79], dan Chris John.[80] dalam ajang sepak bola Internasional, Timnas Indonesia
(Hindia-Belanda) merupakan tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia pada tahun 1938 di Prancis.
Seni musik
Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern
sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke. Setiap provinsi di Indonesia memiliki musik tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik
tradisional termasuk juga Keroncong yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu, Jakarta,[81] yang dikenal oleh semua rakyat
Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga musik yang merakyat di
Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut yaitu musik beraliran Melayu modern
yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda
dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli,
Melayu Riau, dan sebagainya.
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas
Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak
pula alat musik tradisional Indonesia yang diklaim oleh negara lain[82] untuk kepentingan penambahan budaya dan
seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni dan warisan budaya
Indonesia ke lembaga Internasional UNESCO. Alat musik
tradisional Indonesia antara lain meliputi:
·
Angklung
·
Bende
·
Calung
·
Dermenan
·
Gamelan
·
Gandang Tabuik
·
Gendang Bali
|
·
Gong Lambus
·
Jidor
|
·
Kenong
·
Rebab
·
Rebana
·
Saluang
·
Saron
·
Sasando
|
·
Serunai
·
Seurune Kale
·
Suling Lembang
·
Suling Batak
·
Tanggetong
·
Tifa,
dan sebagainya
|
Boga
Masakan Indonesia bervariasi bergantung pada wilayahnya.[83] Nasi adalah makanan pokok dan
dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutama cabai), santan, ikan,
dan ayam adalah bahan yang penting.[84]
Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat
perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan
makanan dan teknik memasak dari bangsa Melayu sendiri, India, Timur tengah, Tionghoa, dan Eropa.
Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional,
menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan
bangsa Spanyol dan Portugis, telah mendahului bangsa Belanda dengan membawa banyak produk dari dunia
baru ke Indonesia.
Sambal, sate, bakso, soto,
dan nasi goreng merupakan beberapa contoh makanan yang
biasa dimakan masyarakat Indonesia setiap hari.[85] Selain disajikan di warung atau restoran, terdapat pula aneka makanan khas
Indonesia yang dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau
pikulan. Pedagang ini menyajikan bubur ayam, mie ayam, mi bakso, mi goreng, nasi goreng, aneka macam soto, siomay, sate, nasi uduk, dan lain-lain.
Rumah makan Padang yang menyajikan nasi Padang, yaitu nasi disajikan bersama aneka
lauk-pauk Masakan Padang, mudah
ditemui di berbagai kota di Indonesia. Selain itu Warung Tegal yang menyajikan masakan Jawa khas Tegal
dengan harga yang terjangkau juga tersebar luas. Nasi rames ataunasi campur yang berisi nasi beserta lauk atau
sayur pilihan dijual di warung nasi di tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta api, pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan sekitarnya dikenal nasi kucing sebagai nasi rames yang berukuran kecil
dengan harga murah, nasi kucing sering dijual di atas angkringan, sejenis
warung kaki lima. Penganan kecil semisal kue-kue banyak dijual di pasar
tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar beras, ketan, ubi kayu,
ubi jalar, terigu, atau sagu.
Perfilman
Film pertama yang diproduksi pertama kalinya di nusantara
adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp pada zaman
HindiaBelanda. Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV
diBandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung. Setelah itu, lebih dari 2.200 film
diproduksi. Pada masa awal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia belum banyak
bermunculan. Di antara sineas yang ada, Usmar Ismailmerupakan salah satu sutradara
paling produktif, dengan film pertamanya Harta Karun (1949). Namun kemudian film pertama
yang secara resmi diakui sebagai film pertama Indonesia sebagai negara
berkedaulatan adalah film Darah dan Doa (1950) yang disutradarai Usmar Ismail.
Dekade 1970 hingga 2000-an, Arizal muncul sebagai sutradara film paling
produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8 judul sinetron dengan 1.196
episode telah dihasilkannya.
Popularitas industri film Indonesia memuncak pada tahun 1980-an dan
mendominasi bioskop di Indonesia,[86] meskipun kepopulerannya berkurang pada
awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga 2005, jumlah film Indonesia yang
dirilis setiap tahun meningkat.[86] Film Laskar Pelangi (2008) yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata menjadi film dengan pendapatan
tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia saat ini.
Kesusastraan
Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah berbagai
prasasti berbahasa Sanskerta pada abad ke-5 Masehi. Figur penting dalam sastra modern
Indonesia termasuk: pengarang Belanda Multatuli yang mengkritik perlakuan Belanda
terhadap Indonesia selama zaman penjajahan Belanda; Muhammad Yamin dan Hamkayang
merupakan penulis dan politikus pra-kemerdekaan; dan Pramoedya Ananta
Toer, pembuat novel Indonesia yang paling terkenal.[88] Selain novel, sastra tulis Indonesia
juga berupa puisi, pantun, dan sajak. Chairil Anwar merupakan penulis puisi Indonesia yang
paling ternama. Banyak orang Indonesia memiliki tradisi lisan yang kuat, yang membantu mendefinisikan
dan memelihara identitas budaya mereka.
Kebebasan Pers dan Media Publik
Kebebasan pers di Indonesia meningkat setelah berakhirnya
kekuasaan Presiden Soeharto. Stasiun televisi termasuk 14 stasiun
televisi swasta nasional, dan jaringan daerah yang bersaing dengan
stasiun televisi negeri TVRI. Stasiun radio swasta menyiarkan berita mereka dan program
penyiaran asing. Dilaporkan terdapat 20 juta pengguna internet di Indonesia
pada tahun 2007. Hingga tahun 2014, Jumlah netizen (pengguna internet) bertambah pesat
menjadi 83.7 juta orang atau terbanyak keenam di dunia.
Bahasa
Indonesia hanya memiliki satu bahasa nasional atau bahasa
negara, yakni Bahasa Indonesia. Campur tangan negara terhadap bahasa
nasional diselenggarakan melaluiBadan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah
diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia kepada para pelajar mulai jenjang
pendidikan dasar.] Meski demikian, dengan berbagai alasan
terdapat upaya untuk menghapus pelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah
dasar.
Bagi penganut agama Islam yang menjadi kaum mayoritas di
Indonesia, bahasa Arab adalah bahasa asing yang
memiliki kedudukan khusus, karena harus dipraktikkan dalam ibadah harian
tertentu, misalnya salat. Meskipun demikian, bahasa Arab
tidak menjadi bahasa pergaulan umum sejak periode awal keberadaannya di
Indonesia.
Lingkungan hidup
Komodo, hewan reptil langka khas dariNusa Tenggara.
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup
yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut
dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman
mahluk hidup yang tinggi"[101][102] umumnya dikenal sebagaiIndomalaya atau Malesia berdasarkan penelitian bahwa 10 persen
tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan
yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 %
dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga
setelah Brasil dan Republik Demokratik
Kongo.
Meskipun demikian, Guinness World
Records pada 2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara
yang paling kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia
kehilangan hutan seluas 1,8 juta hektare. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu
(hutan) juga turut merusak kawasan di daerah hilir (pesisir).[104]Menurut catatan Down The Earth, proyek Asian Development
Bank (ADB) di sektor kelautan Indonesia telah memicu
terjadinya alih fungsi secara besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan
pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi melindungi pantai dari
abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan
bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan dengan jarak semakin
jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari ikan. Selain itu,
hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya kawasan pesisir
Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir, terlebih di musim
hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar